
Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di lingkungan kampus, Kantor Keamanan, Keselamatan, Kedaruratan, dan Kerja Lingkungan (K5L) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan simulasi tanggap darurat gempa bumi dan kebakaran di lingkungan Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik UGM.
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin K5L UGM dalam upaya membangun budaya keselamatan, sekaligus menguji respons sistem tanggap darurat dan jalur evakuasi di area kampus. Simulasi melibatkan civitas akademika termasuk dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta tim tanggap darurat internal Departemen Teknik Kimia.
Skenario dimulai dengan simulasi kejadian gempa bumi, diikuti dengan evakuasi seluruh penghuni gedung menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Selanjutnya, dilakukan penanganan awal kebakaran yang disimulasikan terjadi di laboratorium, dengan demonstrasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) oleh tim keselamatan kerja.
Koordinator bidang dari K5L UGM, Hendricus Sujadmiko, S.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk memastikan setiap unsur di kampus memiliki kesadaran dan keterampilan dasar menghadapi kondisi darurat.
“Simulasi seperti ini sangat penting agar warga kampus tidak panik saat menghadapi situasi nyata. Kami berharap setiap elemen kampus memiliki pemahaman dan keterampilan dasar dalam menghadapi kondisi darurat.
Melalui simulasi ini, diharapkan seluruh warga kampus semakin siap dan tanggap menghadapi berbagai potensi bencana, serta dapat turut berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan kampus yang aman, tangguh, dan sadar risiko.